Header Ads

ad728
  • Breaking News

    Kisah seorang Budak dan Majikan yang Pemabuk

    Kisah seorang Budak dan Majikan yang Pemabuk


    Catatan Cikal - PADA suatu hari ada seorang pemabuk yang mengundang sekelompok sahabatnya. Mereka pun duduk, kemudian si pemabuk memanggil budaknya, lalu ia menyerahkan empat dirham kepada pembantunya dan menyuruhnya agar membeli buah-buahan untuk teman-temannya tersebut.

    Di tengah-tengah perjalanan, si pembantu melewati seseorang yang zuhud, yaitu Manshur bin Ammar. Si pembantu berkata, "Barangsiapa memberikan empat dirham kepadamu...." Selanjutnya Manshur bin Ammar bertanya, "Doa apa yang Anda inginkan?" Lalu ia menjawab, "Pertama, saya mempunyai majikan yang bengis. Saya ingin dapat terlepas darinya. Kedua, saya ingin Allah Subhanahu wa Taala menggantikan empat dirham untukku. Ketiga, saya ingin Allah Subhanahu wa Taala menerima tobat majikan saya. Keempat saya ingin Allah memberikan ampunan untukku, majikanku, untukmu dan orang-orang yang hadir di sana. "

    Kemudian Manshur mendoakannya.

    Pembantu itu pun berlalu dan kembali kepada majikannya yang gemar menghardiknya. Majikannya bertanya kepadanya, "Mengapa kamu terlambat dan mana buahnya?" Lantas ia menceritakan bahwa ia telah bertemu sang ahli zuhud bernama Manshur dan bagaimana ia telah memberikan empat dirham kepadanya sebagai imbalan empat doa.

    Maka, amarah sang majikan pun reda. Ia bertanya, "Apa yang engkau mohonkan kepada Allah Subhanahu wa Taala?" Ia menjawab, "Saya mohon untuk diriku agar saya dibebaskan dari perbudakan." Lantas majikannya berkata, "Sungguh, saya telah memerdekakanmu. Kamu sekarang merdeka karena Allah Subhanahu wa Taala. Apa doamu yang kedua?" Ia menjawab, "Saya memohon agar Allah Subhanahu wa Taala menggantikan empat dirham buatku." Majikannya berkata, "Bagimu empat dirham. Apa doamu yang ketiga?" Ia menjawab, "Saya memohon agar Allah Subhanahu wa Taala menerima tobatmu."

    Lantas si majikan menundukkan kepalanya, menangis, dan menyingkirkan gelas-gelas arak dengan kedua tangannya dan memecahkannya. Lalu ia berkata, "Saya bertobat kepada Allah Subhanahu wa Taala. Saya tidak akan mengulanginya lagi selamanya. Lalu apa doamu yang keempat?" Ia menjawab, "Saya memohon agar Allah Subhanahu wa Taala memberikan ampunan untukku, untukmu, dan orang-orang yang hadir di sini." Sang majikan berkata, "Yang ini bukan wewenangku. Ini adalah wewenang Dzat Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang."

    Ketika sang majikan tidur malam harinya, ia mendengar suara yang mengatakan, "Engkau telah melakukan apa yang menjadi wewenangmu. Sungguh, Allah Subhanahu wa Taala telah memberikan ampunan kepadamu, si pelayan, Manshur bin Ammar, dan semua orang-orang yang hadir." [ ]

    Sumber: Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka Arafah Cetakan 1

    Sumber : INILAHCOM

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    ad728

    Post Bottom Ad

    ad728