Perjuangan Penyelam TNI AL Lawan Arus di Badan AirAsia
Perjuangan Penyelam TNI AL Lawan Arus di Badan AirAsia
"Arusnya sungguh kuat, mereka bisa terseret ke samping dan kadang terlihat 'seperti Spiderman terbang'," tutur Ferdy Hendarto.
Para penyelam berjuang keras untuk mencari para korban di badan utama pesawat AirAsia QZ 8501. Arus yang sangat kuat sangat menyulitkan. Meski sudah berpegangan pada tali pengaman, para penyelam masih terombang-ambing di dasar laut.
" Arusnya sangat kuat, bisa merobek masker atau menyeret kami ke dalam pusaran air," kata kepala regu pencari, Totok Subagio, dikutip Dream dari The Straits Times, kemarin.
Namun, bukan TNI AL namanya jika menyerah. Mereka terus bertarung, bertaruh nyawa. Para penyelam Pasukan Katak TNI AL itu sudah terlatih menyelam hingga kedalaman 45 meter.
Di Selat Karimata, lautan antara Pulau Sumatera dan Kalimantan, ini, mereka harus berjuang di dasar laut yang ganas. Ditambah lagi cuaca yang berubah-ubah, mulai cerah hingga hujan lebat.
Posisi badan pesawat AirAsia itu berjarak 3 kilometer dari tempat penemuan ekor pesawat. Berada pada kedalaman 30 meter di bawah permukaan air.
" Arusnya sungguh kuat, mereka bisa terseret ke samping dan kadang terlihat 'seperti Spiderman terbang'," tutur Ferdy Hendarto, ketua penyelam. Tak hanya kondisi di bawah laut. Cuaca di permukaan pun tak kalah ekstrem. Gelombang dua meter mengombang-ambingkan para pencari.
Pada hari ini, Tim SAR hanya punya waktu empat jam untuk melakukan pencarian dan penyelaman. Sebelum awan menghalangi sinar matahari dan membatasi jarak pandang di dasar laut yang membuat proses pencarian tak memungkinkan lagi.
Tidak ada komentar