Header Ads

ad728
  • Breaking News

    Hoaks Bikin 400 Sekolah Dievakuasi dan Pesawat Dikarantina

    Hoaks Bikin 400 Sekolah Dievakuasi dan Pesawat Dikarantina

    Gara-gara hoaks ancaman bom yang disebarkan oleh seorang remaja, 400 sekolah di Inggris dievakuasi dan sebuah pesawat dikarantina. 

    Penyebar hoaks merupakan remaja 19 tahun bernama George Duke-Cohan. Ia kemudian ditangkap gara-gara kabar bohong terkait ancaman bom yang disebarkannya.

    Mengutip laman Telegraph, Kamis (6/9/2018), ancaman bom palsu itu disebarkan oleh Duke-Cohan dari balik komputer. Hal ini pun mengakibatkan ribuan siswa dan staf ratusan sekolah di Inggris panik dan meninggalkan sekolah, Maret 2018.

    Beberapa minggu kemudian, kabar hoaks ini diinvestigasi. Belakangan diketahui bahwa Duke-Cohan dengan sengaja mengirimkan banyak email ke sekolah di Inggris dan Amerika Serikat.

    Isi email mengklaim, ada sebuah bom pipa yang ditanam di gedung-gedung sekolah.

    Selanjutnya, pada 9 Agustus, kelompok hacker bernama Apophis Squad mengklaim sebuah pesawat dengan nomor penerbangan UAL 949 batal terbang karena ulah mereka.

    Belakangan, investigator National Crime Agency bekerja sama dengan FBI berhasil mengidentifikasi bahwa ancaman bom ke sekolah dan pesawat merupakan ulah orang yang sama, yakni Duke-Cohan.

    Menyamar Sebagai Seorang Ayah

    Duke-Cohan terbukti membuat panggilan berisi ancaman bom ke bandara San Francisco. 

    Dalam sebuah rekaman telepon, Duke-Cohan menyamar sebagai seorang ayah yang khawatir dan mengklaim putrinya menghubungi dari pesawat, menyebut pesawatnya dibajak oleh orang-orang bersenjata dan ada bom di dalam pesawat.

    Setibanya di San Francisco, pesawat pun dibawa ke area karantina, sementara 295 penumpang harus tetap berada di dalam pesawat. Kemudian, pihak berwenang melakukan pemeriksaan keamanan.

    Ditahan karena Terbukti Bersalah

    Hal ini pun membuat gangguan perjalanan berikutnya dan kerugian finansial kepada maskapai. 

    Di kantor kehakiman, Duke-Cohan dinyatakan bersalah karena membuat ancaman bom. Remaja itu pun ditahan oleh petugas NCA untuk ketiga kalinya di rumahnya di Watfor, akhir Agustus 2018.

    Petugas juga menemukan beberapa perangkat elektronik miliknya yang penggunaannya bertentangan dengan yang seharusnya.

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    ad728

    Post Bottom Ad

    ad728